THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 27 November 2008

Keinginan Ku

Ku ingin kau ada disampingku
Ku ingin kau menjadi bagian hidupku
Ku ingin kau slalu ada di hari-hariku
Ku ingin kau mencintaiku seperti dulu karena ku belom sanggup kehilanganmu
Ku akan selalu mencintaimu selamanya

Aku dan kekasihku


Aku adalah kupu-kupu , aku dan bunga adalah sepasang kekasih.

Angin kehidupan mempertemukan dan memisahkan kami.

Aku terbang dan aku datang dari atas singasana cintamu,

untuk menggabungkan sengat kasihku dengan putik indahmu,

serta keindahan warnanya yang menyatu dengan keindahan sayap-sayap cintaku.



Menjelang segarnya pagi aku menghampiri kekasihku,

dan ia mendekapku dalam kelopak indahnya.

Disenja hari kutorehkan dan kubacakan syair-syair kerinduanku ,

lalu ia tersenyum ,

dan melambaikan kelopak jiwanya padaku....



Kupu-kupu bersayap yang oleh cinta tidak diberi kekuatan,

tidak akan bisa terbang dari balik dedaunan untuk melihat keindahan dan keagungan cinta,

Dimana jiwaku dan jiwa kekasihku menyatu dalam setiap hembusan dan tarikan nafas keabadian...

Ketika angin menyandungkan bait-bait cinta ,

Ruh semesta yang mendengarnya akan tertunduk dalam bulir airmata bahagia...



Disaat angin bergolak, dan hati terluka...

Kupu-kupu terbang susuri taman-taman hati,

dilihatnya bunga-bunga merekahkan warni kemandulan jiwa...

putik indahnya takkan pernah mendengar...ketika alam menyandungkan bait-bait kehidupan...



Kekasihku,.....

aku ingin engkau mengenalku sebagai keindahan kupu-kupu yang pernah tertatih dalam kegelapan...

Aku ingin engkau mengingatku sebagai makhluk yang pernah terkurung sepi

dalam selubung kegetiran ....

Duhai,

keindahan jiwa yang menghias taman hatiku,

Tak ada hari-hari yang lebih indah daripada hari-hari yang dihiasi oleh keindahan cinta...

Tak ada badai yang lebih menakutkan selain badai asmara..

tetaplah dalam genggaman erat -

kepakan syair keabadianku, dan.....

Jadilah pengikut setia atas Singgasana keajaiban cintaku...

Awan Misterius di Tepi Angkasa

Saat sedang mengambang 340 km di atas sebelah barat Mongolia, 22 Juli silam para awak International Space Station (ISS, stasiun angkasa internasional), menyaksikan tampilan yang luar biasa di angkasa. Seberkas noctilucent tampak melayang, berpendar-pendar dengan latar pekat langit malam.

Pakar atmosfer Gary Thomas dari Universitas Colorado pun mengakui tak pernah melihat (foto) noctilucent seindah itu. “Luar biasa,” katanya, “Dan itu menunjukkan betapa tingginya awan itu melayang, hingga ujung atmosfer.”

Thomas memperkirkan awan itu menggantung 83 km di atas Bumi, lebih tinggi 99,999 persen dari atmosfer planet kita ini. Langit pada ketinggian ini hanyalah hitam ruang hampa. Ini adalah wilayah meteor, kumpulan aurora berenergi tinggi, dan bangkai-bangkai satelit.

Apa yang dikerjakan awan-awan ini di ketinggian itu? “Itulah yang sedang kita cari jawabnya,” sambung Thomas seperti dikutip nasa.science.

Manusia pertama kali memperhatikan noctilucent(NLCs) di akhir abad ke-19, tepat setelah Gunung Krakatau meletus tahun 1883. Supervolcano, gunung api luar biasa yang ada di Selat Sunda, Indonesia itu melontarkan debu hingga ketinggian 50 km ke udara. Di ketinggian itu, debu Krakatau tak naik dan tak turun lagi, dan berselang kemudian, muncullah NLCs.

“Masih juga teka-teki, sebab awan noctilucent tak hanya diam-diam mengambang. Ia menyebar,” terang Thomas. Awalnya, untuk melihat noctilucent harus pergi ke kawasan lintang di atas 50 derajat seperti Skandinavia, Siberia, dan Skotlandia (Anda yang di Bontang, di sekitar garis khatulistiwa berada tepat di lintang 0 derajat). Dalam tahun-tahun terakhir ini, noctilucent juga bisa disaksikan dilihat dari tempat-tempat berlintang menengah seperti Iran, Turki,atau Oregon dan Washington.

“Penampakan di atas Iran sungguh indah,” ungkap Thomas. Awan di atas Persia ini muncul 19 Juli, tiga hari sebelum para awak ISS melihatnya di atas Mongolia, pada 38 derajat lintang utara. “Cukup jauh di selatan,” kata Thomas.

Bagaimana awan seperti ini terbentuk dan menyebar, masih misteri. Apakah awan ini satu tanda perubahan iklim? “Penampakan pertama noctilucent memang bersamaan dengan Revolusi Industri. Tapi hubungan ini masih kontroversial,” ungkap Thomas.

NASA memulai penyelidikan dengan meluncurkan satelit AIM pada April 2007. AIM kini berada di orbit kutub utara agar bisa memonitor ukuran, bentuk, dan hubungan es serta suhu dingin dengan terbentuknya NLCs. Hasilnya, meski misi ini baru pada tahap awal, Thomas dan rekan-rekan penelitinya mencoba menawarkan beberapa hal:

1. Noctilucent terjadi saat musim panas di Kutub Utara, kemudian menyebar, dan bentuk serta ukurannya selalu berubah-ubah dalam hitungan jam hingga harian. Tim Thomas menyimpulkan ini dari rekaman sebuah NLCs yang mereka buat sepanjang tahun 2007.

2. Ada substansi penting dari noctilucent. Sebelum AIM dilucurkan sudah diketahui bahwa NLCs terbentuk dari kristal es berukuran 40-100 nanometer, persis seukuran panjang gelombang sinar biru dari sinar matahari (ingatlah pelangi, sinar putih matahari yang melewati titik-titik air terburai menjadi sejumlah sinar warna-warni). Setelah AIM diluncurkan, ditemukan partikel-partikel es yang lebih kecil, kurang dari 30 nanometer. Partikel yang lebih kecil ini tidak menghamburkan sinar matahari. Tapi, awan dengan partikel yang lebih kecil ini susah dilihat, namun juga adalah kunci kepada gambaran keseluruhan.

3. Beberapa bentuk awan seperti dilihat kamera AIM, terbentuk di lapisan troposfer. Para ilmuwan AIM menyebutnya ‘startling’, dan meyakininya sebagai akibat dari perubahan cuaca, bahwa terbentuknya NCLs juga bisa di bagian langit yang lebih rendah.

Temuan ini baru dan penting, tapi belum menjawab pertanyaan mengapa NCLs baru muncul di abad ke-19, lalu mengapa awan itu menyebar, dan apa yang dikerjakan es di ketinggian sedemikian di atmosfer Bumi—yang ratusan juta kali lebih kering daripada gurun Sahara itu.

AIM diberi waktu tiga tahun untuk mencari jawabnya, dari tahun 2009-2012. “Mudah-mudahan teka-teki ini bisa segera kita temukan jawabnya,” harap Thomas.

Anyway, ini misteri yang indah. Siapa tahu Anda bisa menyaksikannya sendiri, entah dengan menjadi turis ke angkasa, atau punya kesempatan ke negeri-negeri di utara. (novi abdi)

LiNgKuNgaN hIdUp..............................

Jatuh Dari Pohon

Suatu ketika aku dan teman-teman iseng menaiki pohon mangga.Kami berlima ada disuatu dahan yang sebesar betis orang dewasa.

Tiba-tiba satu temanku sebut saja Agus, dia berada diujung dahan dan Mengayunkan dahan yang kami tumpangi karena keenakan kami semua ikut menggoyang.

Dahanya TRRKTEK..tiba-tiba terdengar suara retakan dahan yang kami tumpangi dan.. GEDUBRAG.. dahanpun patah, kamipun terjatuh kurang lebih 8 meter diatas pohon.

Dan dibawah terdapat kebun nanas dan pisang. teman-temanku semua masuk kekebun nanas, Dan aku yang paling beruntung karena tersangkut dipohon pisang.

Bukannya kesakitan tapi kami semua tertawa. Terpingkal-pingkal dan menikmati jatah dari pohon mangga.

Saling Pukul

Category: Gambar Lucu

SeBuAh pEpAtaH

Bukan siapa yang lebih tau,
Bukan juga siapa yang paling banyak ngomong,
dan bukan pula yang paling banyak berbuat,
Tapi orang yang paling banyak mencintailah
yang akan mendapatkan sesuatu
lebih banyak.

SEPERTI PERCIKAN GERIMIS

Seperti percikan-percikan gerimis yang berkilau pada daun
Tombak-tombak musim melesatkan keperihanku
Anak-anak kunang berpendar dan melepaskan waktu
Butir-butir embun menyusut di dasar jejakku
Akar-akar menyerap setiap buluh kelabu
Rumput-rumput memeluh di sepanjang langkahku. Tapi seperti
Keheningan yang menjelma menara setelah jalan yang meliuk itu
Semuanya terlihat begitu berkilau dan runtuh
Seperti ingin menopang angin
Aku catat semuanya dalam sajak-sajak bening
Udara penuh kebisuan dan warna cuaca yang dingin
Seluruh kesunyian tegak dan menjelma retakan-retakan dinding
Lantas mencari aroma mayatku yang sedih
Kini, segalanya telah saling berhadapan dalam senyap yang nyaring
Meski patung-patung telah terbakar. Dan pada kuburan
Kesepianku yang asin seribu cahaya telah diterjunkan di sana
1999.

Senin, 24 November 2008

"CinTaMu"

Sesekali
Kau datang jua padaku
di saat aku melupakan-Mu
Sesekali yg lain
Tiba-tiba kau lari begitu jauh
Sesekali inilah
Aku tau
Takdir itu amat mengharukan
Tatkala
Aku menyusun Rindu di sudut hati
Aku Langsung alpa
Bunga cinta-Mu tergubah begitu indahnya
Bagai wangi kasturi
Sekaligus mengingatkan aku
Cinta Nabi pada umatnya
Yang begitu setia menghitung waktu
Dan memamah rindu di ujung sendu
Barulah aku paham
Betapa pahitnya perpisahan
Barulah aku mengerti
Betapa payahnya mencari cinta-Mu yg hilang
Barulah aku mengerti
Betapa segalanya perlukan ketabahan.